TOKYO, Kompas.com - Petambang asal Cile, Edison Pena mempu menyelesaikan lomba marathon Tokyo, Minggu (27/2) dengan mencatat waktu yang lebih baik ketimbang saat di New York. Nama Pena sempat melambung di seluruh dunia saat ia ada di antara 33 pekerja tambang Cile yang selamat setelah tambang mereka runtuh dan terkubur. You can see that there's practical value in learning more about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Can you think of ways to apply what's been covered so far?
Pena, 35, mengaku setiap hari berlari sejauh 6 mil untuk mempersiapkan diri menghadapi marathmn Tokyo ini. Ia mampu menyelesaikan lomba dalam waktu 5 jam 8 menit 19 detik. Ini memperbaiai catatan waktunya saat mengikti lomba marathon New York, 7 November lalu saat ia menempuh 5 jam 40 menit. Usai lomba di Tokyo, Pana mengatakan,"Tidak seperti marathon New York. Saya samasekali tidak jalan, saya lari terus." Saat terperangkap di bawah tambang di dalam perut bumi, Pena terus melakukan jogging. Untuk menghargai keberaniannya, panitia marathon New York mengundangnya untuk menjadi penonton. Ia malah minta ikut berlomba.
Pena, 35, mengaku setiap hari berlari sejauh 6 mil untuk mempersiapkan diri menghadapi marathmn Tokyo ini. Ia mampu menyelesaikan lomba dalam waktu 5 jam 8 menit 19 detik. Ini memperbaiai catatan waktunya saat mengikti lomba marathon New York, 7 November lalu saat ia menempuh 5 jam 40 menit. Usai lomba di Tokyo, Pana mengatakan,"Tidak seperti marathon New York. Saya samasekali tidak jalan, saya lari terus." Saat terperangkap di bawah tambang di dalam perut bumi, Pena terus melakukan jogging. Untuk menghargai keberaniannya, panitia marathon New York mengundangnya untuk menjadi penonton. Ia malah minta ikut berlomba.
No comments:
Post a Comment