Saturday, September 24, 2011

Saratoga Resmi Kempit 51 Persen Saham Mandala Airlines

Artikel ini menjelaskan beberapa hal tentang
, dan jika Anda tertarik, maka ini patut dibaca, karena Anda tidak pernah tahu apa yang Anda tidak tahu.
JAKARTA, KOMPAS.com - Saratoga Group akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas Mandala Airlines. Kepemilikan Saratoga Group sebesar 51 persen resmi setelah penandatangan dokumen perjanjian jual beli bersyarat, Jumat (23/9/2011) lalu.

Selain Saratoga, Tiger Airways juga menjadi pemegang saham baru Mandala Airlines dengan kepemilikan sebesar 33 persen. Sementara sisanya dimiliki oleh kreditur konkuren dan pemegang saham lama.

"Kami senang sekali dengan finalisasi dokumen-dokumen transaksi ini dan berharap agar Mandala dapat segera beroperasi kembali," ujar salah satu pendiri Saratoga Group Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis Sabtu (24/9/2011).

Waktu terbaik untuk belajar tentang
adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Wise pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan beberapa pengalaman berharga
sementara itu masih bebas.

Dengan penandatangan perjanjian tersebut, penyelesaian restrukturisasi Mandala kian dekat. Sekedar catatan, Mandala Airlines telah telah menjalani masa uji tuntas selama lima bulan. Mandala masih harus melengkapi lagi sejumlah persyaratan-persyaratan transaksi yang diperlukan. Termasuk persetujuan pemerintah agar Mandala dapat segera terbang kembali. Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar 90 hari sebelum beroperasi.

"Kami berharap tetap mendapat dukungan pemerintah sehingga rencana Mandala dapat terbang kembali bisa terwujud secepatnya, ujar Presiden Direktur Mandala Airlines Diono Nurjadin Udara Diono Nurjadin.

Diono menambahkan, paska beralihnya kepemilikan Mandala, perseroan akan menerapkan model bisnis dari Tiger Airways Group. Mandala Airlines nantinya menawarkan perjalanan biaya murah ke tujuan internasional dan domestik dalam jangkauan lima jam penerbangan. Adapun jenis pesawat yang akan dipakai paska restrukturisasi adalah Airbus A320. (Astri Karina Bangu/Kontan)

 

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.

No comments:

Post a Comment