SOLO, KOMPAS.com - Sungai Bengawan Solo meluap sehingga sedikitnya 150 rumah yang berada di RT 01 RW3 dan RT 03 RW2 kampung Putat Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres, Kota Surakarta terendam air dengan kedalaman antara 1 meter sampai 1,5 meter. Banjir yang melanda daerah ini akibat hujan yang terus-menerus mengguyur dibagian hulu sungai di daerah Wonogiri, Gunung Merapi, dan air itu mulai masuk kerumah Selasa (4/1/2011) dinihari. Warga yang kebanjiran itu mengungsi ke tanggul sungai tersebut, dengan mendirikan tenda-tenda. "Disini tenda untuk mengungsi selalu siap karena banjir tidak hanya kali ini dan bulan November dan Desember 2010 juga banjir, tetapi tidak sebesar sekarang ini," kata Tukino. Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?
Banjir kali ini meskipun terbilang besar, tidak menelan korban jiwa, karena hanya rumah-rumah penduduk saja yang terendam air. Rumah milik warga yang kebanjiran itu hampir semuanya berada di daerah bantaran sungai Bengawan Solo. "Ya kalau rumah-rumah diluar bantaran jelas sekarang ini tidak kebanjiran karena pintu pembuangan air dari kota ke sungai sekarang sudah baik. Mungkin pintu air itu kalau masih rusak seperti dulu air ini bisa masuk kota, karena banjir kali ini tergolong besar," kata Tukino. Warga yang kebanjiran ini sebenarnya seharusnya direlokasi kedaerah Mipitan, Mojosongo Kota Surakarta. Hanya saja pembangunan rumahnya belum selesai. Untuk saat ini sudah ada 81 kepala keluarga yang menyatakan siap pindah ke rumah baru yang telah dipersiapkan itu. Tetapi sampai sekarang belum ada perintah dari pemerintah Kota Surakarta dengan alasan rumah yang dibangun itu belum ada listriknya. Daerah bantaran Sungai Bengawan Solo nanti setelah ditinggalkan warga akan dijadikan taman dan hutan kota. Untuk pembangunan itu sebagian sudah berlangsung seperti di daerah Pucangsawit.
Banjir kali ini meskipun terbilang besar, tidak menelan korban jiwa, karena hanya rumah-rumah penduduk saja yang terendam air. Rumah milik warga yang kebanjiran itu hampir semuanya berada di daerah bantaran sungai Bengawan Solo. "Ya kalau rumah-rumah diluar bantaran jelas sekarang ini tidak kebanjiran karena pintu pembuangan air dari kota ke sungai sekarang sudah baik. Mungkin pintu air itu kalau masih rusak seperti dulu air ini bisa masuk kota, karena banjir kali ini tergolong besar," kata Tukino. Warga yang kebanjiran ini sebenarnya seharusnya direlokasi kedaerah Mipitan, Mojosongo Kota Surakarta. Hanya saja pembangunan rumahnya belum selesai. Untuk saat ini sudah ada 81 kepala keluarga yang menyatakan siap pindah ke rumah baru yang telah dipersiapkan itu. Tetapi sampai sekarang belum ada perintah dari pemerintah Kota Surakarta dengan alasan rumah yang dibangun itu belum ada listriknya. Daerah bantaran Sungai Bengawan Solo nanti setelah ditinggalkan warga akan dijadikan taman dan hutan kota. Untuk pembangunan itu sebagian sudah berlangsung seperti di daerah Pucangsawit.
No comments:
Post a Comment