Sunday, May 22, 2011

Karateka yang Tewas Dimakamkan di Palu

info mutakhir tentang
tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup
info terbaru yang tersedia.
PALU, Kompas.com - Korban meninggal dunia saat bertanding dalam kejuaraan nasional (Kejurnas) Wadokai memperebutkan Piala Kapolri di gedung olahraga Andi Matalatta, Makassar, Sabtu (21/5), Mohammad Muslim (16), telah dimakamkan Minggu sekitar pukul 13.15 WITA di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).      

Siswa SMA Negeri 1 Palu itu dikebumikan di Pekuburan Keluarga Kampung Baru, Besusu, Palu Barat. Atlet mewakili Sulteng dalam Kejurnas Kapolri itu meninggal Sabtu sore saat bertanding di babak final pada kelas 50 kilogram. Ketika itu, Muslim berhadapan dengan atlet Kalimantan Tengah (Kalteng).      

Saat diantar kepemakaman, jenazah muslimin melintasi SMA Negeri 1 Palu, Jalan Gatot Subroto, tempat Muslimin sekolah. Saat ini Muslim duduk di kelas I.

Sekarang kita telah membahas aspek-aspek
, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

Keluarga korban dan rekan-rekannya tidak kuasa menahan tangis sebab Muslimin saat berangkat ke Makassar masih dalam kondisi sehat, namun pulang sudah meninggal. Bahkan ibu korban pingsan saat jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat.      

Muslim adalah putera kedua dari empat bersaudara pasangan Buyung Berlian dan Andi Mutmainnah warga Jalan Tanjung Balantak, Lolu Selatan, Palu Utara.     

Muslim diduga meninggal saat istirahat perpanjangan waktu pertandingan berhadapan dengan atlet Kalimantan Tengah. Dia diduga kelelahan karena dalam sehari mengikuti empat kali pertandingan.      

Kedua orang tua korban menyesalkan lambatnya informasi ke pihak keluarga. Bahkan lima nomor telepon genggam yang dihubungi di Makssar tidak satupun yang aktif. Sementara telepon Muslim yang dihubungi tidak satupun yang mengangkatnya. "Kami tahu setelah menonton berita di televisi. Jelas sekali nama yang meninggal itu anak kami," kata Andi Mutmainnah.

Pihak keluarga menerima jasad korban di Bandara Udara Mutiara Palu, Sabtu malam sekitar pukul 22.30 WITA. Jenazah diterbangkan dari Makassar menggunakan pesawat reguler Lion Air.

Sekarang Anda bisa menjadi ahli percaya diri pada
. OK, mungkin bukan pakar. Tapi Anda harus memiliki sesuatu untuk membawa ke meja waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi tentang
.

No comments:

Post a Comment