ALJIERS, KOMPAS.com - Seorang wartawan tewas ditembak pada Jumat (6/5/2011) di satu daerah Aljazair, tempat para pemberontak berkaitan dengan Al Qaida aktif, kata seorang pejabat keamanan. Tidak ada konfirmasi serangan itu dilakukan oleh gerilyawan berafiliasi Al Qaida, tetapi pembunuhan itu menghidupkan kembali kenangan 1990-an ketika wartawan secara rutin ditargetkan oleh gerilyawan Islam yang memerangi pasukan keamanan pemerintah. Wartawan Ahmed Nezar ditembak mati sore di kampung halamannya di Baghlia, sekitar 100 kilometer (60 mil) di timur ibu kota, kata pejabat keamanan, yang berbicara dengan syarat namanya tak disebutkan kepada Reuters. Nezar adalah wartawan lepas lokal untukbeberapa surat kabar berbahasa Perancis di Aljazair, eksportir energi yang memperoleh kemerdekaannya dari Perancis pada 1962. "Wartawan itu tinggal di daerah yang berbahaya, beberapa pejabat lokal telah tewas dalam beberapa tahun terakhir," kata pejabat keamanan itu. Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Aljazair yang muncul dari konflik dengan gerilyawan Islam dan mencapai puncaknya pada 1990-an, diperkirakan membunuh 200.000 orang. Operasi penumpasan keamanan dilakukan dan menawarkan amnesti untuk pemberontak yang telah membantu mengurangi kekerasan secara dramatis. Namun, terdapat kenaikan serangan-serangan dalam beberapa pekan terakhir ini. Bulan lalu, gerilyawan Islam menewaskan 13 tentara di wilayah pegunungan Kabylie sebelah timur Aljiers, dalam serangan paling mematikan selama berbulan-bulan. Enam tentara tewas pada hari berikutnya di daerah yang sama, dan dua gendarme - atau polisi paramiliter - tewas pada bulan lalu di dekat pembunuhan sebelumnya, kata petugas keamanan dan saksi setempat. Baghlia, yang juga di daerah Kabylie, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian cabang Al Qaida Afrika utara, yang dikenal sebagai Al Qaida di Maghreb Islam (AQIM). Masyarakat setempat dan pejabat keamanan mengatakan pemberontak menggunakan ancaman kekerasan AQIM untuk memeras uang dari petani di dalam dan sekitar Baghlia untuk membantu membiayai operasi mereka.
Aljazair yang muncul dari konflik dengan gerilyawan Islam dan mencapai puncaknya pada 1990-an, diperkirakan membunuh 200.000 orang. Operasi penumpasan keamanan dilakukan dan menawarkan amnesti untuk pemberontak yang telah membantu mengurangi kekerasan secara dramatis. Namun, terdapat kenaikan serangan-serangan dalam beberapa pekan terakhir ini. Bulan lalu, gerilyawan Islam menewaskan 13 tentara di wilayah pegunungan Kabylie sebelah timur Aljiers, dalam serangan paling mematikan selama berbulan-bulan. Enam tentara tewas pada hari berikutnya di daerah yang sama, dan dua gendarme - atau polisi paramiliter - tewas pada bulan lalu di dekat pembunuhan sebelumnya, kata petugas keamanan dan saksi setempat. Baghlia, yang juga di daerah Kabylie, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian cabang Al Qaida Afrika utara, yang dikenal sebagai Al Qaida di Maghreb Islam (AQIM). Masyarakat setempat dan pejabat keamanan mengatakan pemberontak menggunakan ancaman kekerasan AQIM untuk memeras uang dari petani di dalam dan sekitar Baghlia untuk membantu membiayai operasi mereka.
No comments:
Post a Comment