JAKARTA, KOMPAS.com - Semula, Gabungan Industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil di Indonesia 2011 780.000-830.000. Target tersebut harus direvisi sehubungan dengan pengaruh besar dari bencana (gempa dan badai), Maret lalu. "Feeling saya, tahun ini pencapaian tertinggi 750.000 sampai 800.000," sebut Johnny Darmawan, Ketua III Gaikindo dalam pertemuan dengan wartawan, kemarin, di Hotel Borobudur. Padahal, lanjut Presdir PT Toyota Astra Motor itu, pasar otomotif selama tiga bulan pertama sangat bagus. Buktinya, total penjualan telah mencapai sekitar 225.000 unit. Bahkan, kalau tidak ada musibah di Jepang, "Saya yakin sekali bisa mencapai 900.000 unit," tegasnya. Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
Namun, di April penjualan berada di kisaran 61.000 -an unit, berarti pencapaiannya 286.000-an unit, sedang Mei ia perkiraan naik menjadi 65.000-an unit. "Setelah itu, everage tiap bulannya kembali ke 65.000-an," prediksinya. Ketika disinggung mengenai pengurangan listrik (ditutupnya sementara PLTN di Chubu, Jepang), Johnny menegaskan dampaknya tidak terlalu besar. Karena, pabrik Toyota punya mesin jenset. Begitu juga soal microchip, rubber dan pigmen cat sudah bisa diatasi. Untuk yang terakhir, masih ada dua warna belum ke luar. Menurut Johnny, efek dari musibah yang dialami Jepang, seharusnya Korea Selatan paling diuntungkan dibanding produk dari Eropa atau Amerika. Masalahnya, menurut Johnny, apa bisa mereka meraihnya dalam waktu singkat? Terutama dalam soal sales force, merekrut orang tidak gampang. Belum lagi memberi pelatihan yang butuh waktu, sementara Jepang dalam dua bulan sudah recovery.
Namun, di April penjualan berada di kisaran 61.000 -an unit, berarti pencapaiannya 286.000-an unit, sedang Mei ia perkiraan naik menjadi 65.000-an unit. "Setelah itu, everage tiap bulannya kembali ke 65.000-an," prediksinya. Ketika disinggung mengenai pengurangan listrik (ditutupnya sementara PLTN di Chubu, Jepang), Johnny menegaskan dampaknya tidak terlalu besar. Karena, pabrik Toyota punya mesin jenset. Begitu juga soal microchip, rubber dan pigmen cat sudah bisa diatasi. Untuk yang terakhir, masih ada dua warna belum ke luar. Menurut Johnny, efek dari musibah yang dialami Jepang, seharusnya Korea Selatan paling diuntungkan dibanding produk dari Eropa atau Amerika. Masalahnya, menurut Johnny, apa bisa mereka meraihnya dalam waktu singkat? Terutama dalam soal sales force, merekrut orang tidak gampang. Belum lagi memberi pelatihan yang butuh waktu, sementara Jepang dalam dua bulan sudah recovery.
No comments:
Post a Comment