Friday, July 15, 2011

Wim Berharap Rangking FIFA Indonesia Naik

Dalam dunia sekarang ini, tampaknya hampir semua topik terbuka untuk diperdebatkan. Sementara aku sedang mengumpulkan fakta untuk artikel ini, saya cukup terkejut menemukan beberapa masalah yang saya pikir diselesaikan sebenarnya masih dibicarakan secara terbuka.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih baru tim nasional Indonesia, Wim Rijsbergen, berharap agar peringkat FIFA Indonesia dapat segera naik. Menurut Wim, Indonesia punya potensi pemain-pemain hebat, namun selama ini kurang dimaksimalkan karena adanya persengketaan di masa lalu.

Ini terkait dengan pemain-pemain di Liga Primer Indonesia (LPI) dan Liga Super Indonesia (LSI). PSSI di kepengurusan lama hanya mau memakai pemain dari LSI, sementara pemain-pemain yang punya potensi bagus di LPI, seperti Irfan Bachdim, tak dipanggil.

Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang
ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.

"Saya tahu ada kesulitan untuk memilih tim terbaik, tapi untuk Indonesia akan sangat menarik jika kita bisa memilih pemain dari semua liga. Jadi, mudah-mudahan semua pemain punya peluang untuk bermain dengan tim nasional. Saya harap semua pemain bersedia main untuk timnas. Karena, itu yang penting bagi masyarakat jika Anda memiliki pemain yang mau bermain untuk timnasnya," kata Wim seusai memimpin latihan timnas di Lapangan C Senayan, Sabtu (16/7/2011).

Tim "Merah Putih" sendiri bulan ini berada di peringkat ke-132 FIFA. Peringkat ini menurun dua tangga dibanding bulan lalu. Di level Asia Tenggara, Indonesia hanya kalah dari Thailand yang menduduki peringkat 123.

"Mudah-mudahan kita bisa naik di rangking FIFA karena itu penting untuk negara seperti Indonesia. Semua pemain (yang ikut pelatnas) pantas masuk tim ini. Saya tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya, tapi sekarang semua pemain punya peluang. Tak masalah mereka bermain di mana, atau di klub apa," kata pelatih 59 tahun tersebut.

Cukup mengetahui
untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang
, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

No comments:

Post a Comment