BANDUNG, KOMPAS.com- Guru Besar Ilmu Bedah dari Universitas Padjadjaran, Prof Dr R Koestedjo, mengembuskan nafas terakhir di rumahnya, Jumat (25/3) pukul 11.00. Pakar ilmu bedah yang mengambil spesialisasi bedah tumor ini meninggal dunia dalam usia 94 tahun. Koestedjo mengawali kiprah sebagai dokter umum pada 1944, melanjutkan pendidikan sebagai spesialis bedah umum dan urologi pada 1956. Pada 1979, pria berputra 5 dan 8 orang cucu ini juga merampungkan pendidikan spesialisasi bedah tumor. Selain menjadi dosen tetap untuk Fakultas Kedokteran Unpad, Koestedjo pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Bedah Rumah Sakit Rancabadak yang kini menjadi Rumah Sakit Hasan Sadikin. Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
Koestedjo pernah bergabung dalam Pembela Tanah Air (Peta) pada masa pra-kemerdekaan, Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hingga akhir hayatnya, dia menjabat sebagai Direktur RS Khusus Bedah Halmahera. Unpad pernah memutar film dokumenter berjudul " Lukisan Pengabdian"yang mengisahkan perjalanan hidup Koestedjo. Saat pemutaran, Koestedjo yang saat itu berusia 92 tahun juga ikut hadir. "Saya tidak ingin rest roest,"ujarnya mengutip bahasa Belanda yang berarti istirahat berkarat. Oleh karena juga berjasa dalam masa revolusi fisik, ia dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Cikutra, Bandung.
Koestedjo pernah bergabung dalam Pembela Tanah Air (Peta) pada masa pra-kemerdekaan, Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hingga akhir hayatnya, dia menjabat sebagai Direktur RS Khusus Bedah Halmahera. Unpad pernah memutar film dokumenter berjudul " Lukisan Pengabdian"yang mengisahkan perjalanan hidup Koestedjo. Saat pemutaran, Koestedjo yang saat itu berusia 92 tahun juga ikut hadir. "Saya tidak ingin rest roest,"ujarnya mengutip bahasa Belanda yang berarti istirahat berkarat. Oleh karena juga berjasa dalam masa revolusi fisik, ia dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Cikutra, Bandung.

No comments:
Post a Comment