ENDE, KOMPAS.com - Diduga paket berisi bom, Madrasah Aliyah Negeri Ende melaporkan tiga paket barang kiriman dari Los Angeles, Amerika Serikat ke Kepolisian Resor Ende, di Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (30/3/2011). Pihak sekolah sebenarnya telah menerima paket tersebut tanggal 16 Maret 2011 lalu, namun karena kesibukan sekolah dalam mempersiapkan siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN), paket tersebut baru hendak dibuka kemarin pagi (Rabu). Akan tetapi berhubung terdapat tanda mencurigakan pada paket tersebut, pihak sekolah lalu menghubungi polisi. Paket hanya sempat dibuka oleh pihak sekolah pada bungkus luarnya, yang dibalut dengan menggunakan semacam karung beras. Di dalamnya ternyata terdapat 3 dus. Identitas dan alamat pengirim yang tercantum, Bridge Publication Inc Publisher of the non-fiction works of L-Ron Hubbard, 5600 E Olympic Blvd, LA. CA 90022 United States. Kami curiga dan merasa kurang nyaman, sebab dari pihak sekolah merasa tidak pernah memesan paket itu ke Amerika. Dari alamat yang dituju memang benar ke MAN Ende, tapi juga dicantumkan Provinsi Sulawesi. "Paket dikirim lewat PT Pos Indonesia. Kami tak berani membukanya, sehingga kami lapor saja ke polisi," kata Kepala Madrasah Aliyah Negeri Ende, Hamidy Bara Ray, Rabu, di Ende. Menurut Hamidy, kiriman paket itu membuat warga MAN Ende, terutama para guru dan siswa was-was, apalagi dengan adanya aksi peledakan bom tanggal 15 Maret 2011 lalu, di Kompleks Utan Kayu, Matraman, dan Gedung Badan Narkotika Nasional, Jakarta Timur, serta kiriman paket mencurigakan di sej umlah daerah akhir-akhir ini. Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
Aparat Polres Ende kemudian langsung meluncur ke MAN Ende, di Jalan Nenas dengan membawa metal detektor. Ketika diperiksa alat tersebut mendeteksi adanya benda logam, lalu diputuskan paket dibuka oleh tim Brimob Ende. Paket tersebut lalu diangkut tim Brimob ke markas, di Jalan Gatot Subroto Ende. Dengan disaksikan Kepala Kepolisian Resor Ende Ajun Komisaris Besar Darmawan Sunarko, paket tersebut dibuka. Tiga dus itu ternyata berisi semacam cakram di gital (DVD). Tiap dus terdapat sekitar 10 cakram, yang materinya seputar ilmu pengetahuan populer, di antaranya berjudul The Problems of Works, The Way to Happines, dan The Evolutions of a Science. Pada permukaan dus juga ditempel pesan, bahwa paket tersebut diberikan secara gratis untuk perpustakaan sekolah setempat untuk dipromosikan. Apabila pihak sekolah masih membutuhkan paket yang lain dapat mengajukan permohonan kembali ke alamat pengirim. Ketika dikonfirmasi Kapolres Ende AKBP Darmawan Sunarko menyatakan, pada paket itu tidak ada unsur apa pun, sebagaimana bom buku seperti di Jaka rta. "Mungkin ada orang, LSM (lembaga swadaya masyarakat) atau warga MAN Ende sendiri yang memesan lewat internet, mungkin juga sekadar coba-coba order dengan alamat MAN Ende, sehingga pesanan lalu dikirim. Barang tersebut juga dikirim suda h lama, pada bulan Agustus 2009," kata Darmawan. Paket itu sampai kemarin sore (Rabu) masih disimpan di ruang kepala satuan intel Polres Ende. Menurut Darmawan, berhubung pihak MAN Ende merasa tak pernah memesan ke lembaga AS itu, paket tersebut masih disimpan di polres. Akan tetapi hal itu akan dikoordinasikan kembali dengan pihak MAN Ende, jika mereka membutuhkan dan memintanya bisa saja paket tersebut diserahkan ke pihak sekolah.
Aparat Polres Ende kemudian langsung meluncur ke MAN Ende, di Jalan Nenas dengan membawa metal detektor. Ketika diperiksa alat tersebut mendeteksi adanya benda logam, lalu diputuskan paket dibuka oleh tim Brimob Ende. Paket tersebut lalu diangkut tim Brimob ke markas, di Jalan Gatot Subroto Ende. Dengan disaksikan Kepala Kepolisian Resor Ende Ajun Komisaris Besar Darmawan Sunarko, paket tersebut dibuka. Tiga dus itu ternyata berisi semacam cakram di gital (DVD). Tiap dus terdapat sekitar 10 cakram, yang materinya seputar ilmu pengetahuan populer, di antaranya berjudul The Problems of Works, The Way to Happines, dan The Evolutions of a Science. Pada permukaan dus juga ditempel pesan, bahwa paket tersebut diberikan secara gratis untuk perpustakaan sekolah setempat untuk dipromosikan. Apabila pihak sekolah masih membutuhkan paket yang lain dapat mengajukan permohonan kembali ke alamat pengirim. Ketika dikonfirmasi Kapolres Ende AKBP Darmawan Sunarko menyatakan, pada paket itu tidak ada unsur apa pun, sebagaimana bom buku seperti di Jaka rta. "Mungkin ada orang, LSM (lembaga swadaya masyarakat) atau warga MAN Ende sendiri yang memesan lewat internet, mungkin juga sekadar coba-coba order dengan alamat MAN Ende, sehingga pesanan lalu dikirim. Barang tersebut juga dikirim suda h lama, pada bulan Agustus 2009," kata Darmawan. Paket itu sampai kemarin sore (Rabu) masih disimpan di ruang kepala satuan intel Polres Ende. Menurut Darmawan, berhubung pihak MAN Ende merasa tak pernah memesan ke lembaga AS itu, paket tersebut masih disimpan di polres. Akan tetapi hal itu akan dikoordinasikan kembali dengan pihak MAN Ende, jika mereka membutuhkan dan memintanya bisa saja paket tersebut diserahkan ke pihak sekolah.
No comments:
Post a Comment