Thursday, March 31, 2011

Sudah 1 Bulan Antrean Solar Masih Pajang

Artikel berikut menyajikan informasi yang sangat terbaru tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Jika Anda memiliki minat khusus dalam Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, maka artikel ini informatif diperlukan membaca.
BANJARMASIN, KOMPAS.com - Meski sudah satu bulan, antrean panjang truk untuk mendapatkan bahan bakar jenis solar masih terjadi di hampir semua stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Banjarmasin dan daerah lain di sekitarnya. Kondisi ini dikeluhkan para sopir, mereka merasa waktunya banyak terbuang hanya untuk menunggu bahan bakar.

Berdasar pantauan Kompas di sejumlah SPBU, Kamis (31/3/2011), antrean panjang melebihi 30 kendaraan dan mengular hingga ke jalan. Bahkan, di SPBU Sabilal Muhtadin, antrean sempat mencapai dua lajur. Sejumlah sopir mengatakan mereka menunggu antrean 1-2 jam, bahkan lebih sambil menunggu truk tanki pembawa solar datang .

Antrean tidak hanya terjadi di Banjarmasin. Di sepanjang jalan menuju ke Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, kondisinya sama, ujar Sabran (40) salah satu sopir yang telah 1 jam mengantre di SPBU Jalan S Parman.

Menurut Sabran yang habis mengangkut karet dirinya tidak hanya kehilangan banyak waktu, tapi juga rejeki tambahan. Biasanya, saat pulang ke Barabai, ia mengangkut barang kelontong dari pelabuhan lama. Namun, dalam sebulan terakhir hal itu silit dilakukan.

Semakin banyak informasi otentik tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Baca terus untuk fakta Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.

"Biasanya habis ngangkut karet saya pulang pukul 09.00 WIB. Karena mengantre, sekarang saya pulang agak sore. Akibatnya pemilik barang kelontong pasti sudah menggunakan jasa truk lainnya yang telah tersedia," ujar Sabran yang mengaku nilai rejeki tambahan bisa mencapai Rp 500.000 dalam sehari.

Keluhan serupa disampaikan Yani (40-an) sopir travel jurusan Banjarmasin-Grogot (Kalimantan Timur). Yani merasa banyak kehilangan waktu untuk istirahat. Biasanya, dia istirahat pukul 08.00-14.00, sebelum mengemudi lagi pada sore hari hingga pagi hari berikutnya.

"Saya terpaksa istirahat di jalan. Jika ngantuk, saya terpaksa berhenti beberapa kali dan tidur sesaat. Saya terpaksa melakukan hal ini dari pada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Untungnya, para penumpang bisa memahami," ujar Yani sembari menjelaskan jika antrean panjang seperti ini juga terjadi di jalur menuju Kaltim.

Dahran (60) dan Junaedi (35), keduanya sopir truk menduga antrean ini terjadi akibat ulah sebagian orang yang ingin mengambil keuntungan. Mereka membeli solar dalam jumlah besar (pelangsir) untuk dijual kembali ke industri. Ini terjadi karena perbedaan harga yang mencolok. Solar bersubsidi hanya Rp 4.500 per liter sedang untuk industri harganya dua kali lipat. Ironisnya, hingga sekarang hal itu seolah dibiarkan begitu saja.

Sementara itu Ardiansyah pengawas SPBU Masjid Sabilal Muhtadin membantah antrean panjang ini disebabkan kurangnya pasokan solar dari pertamina. Setiap hari pihaknya mendapat kuota 10.000 liter solar yang datang setiap pagi.

"Kami tidak memperbolehkan orang melangsir. Petugas SPBU yang ketahuan melayani pelangsir akan kami beri sanksi keras," ujarnya.

Mereka yang hanya mengenal satu atau dua fakta-fakta tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah bisa bingung oleh informasi yang menyesatkan. Cara terbaik untuk membantu mereka yang disesatkan adalah dengan lembut benar mereka dengan kebenaran yang Anda pelajari di sini.

No comments:

Post a Comment