BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam acara workshop "Pendalaman Kebijakan Industri" untuk wartawan di Bandung, kemarin (8/4), Direktur Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Perindustrian Budi Darmadi mengingat pelaku industri otomotif Indonesia agar mengnambil langkah pengalihan pasokan sementara. Karena, dampak dari gempa dan badai yang melanda Jepang akan terasa empat bulan kedepan yang dimulai dari Mei ini. Hingga kini, ada beberapa jenis komponen masih diimpor dari Jepang seperti chip elektronik dan bagian dari transmisi (gear box). Untuk menanggulanginya, kata Budi, negara-negara yang bisa memproduksi di antaranya Taiwan, Korea Selatan dan China untuk masa dua bulan. Setelah pasokan sudah normal bisa kembali lagi. Jika fakta Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah informasi penting oleh Anda.
Dalam tenggang waktu itu, langkah penghematan stok sudah dilakukan beberapa produsen seperti Daihatsu dan Honda. Caranya, mengurangi jam kerja pabrik sejak April 2011. Timbal Balik Pada 1998, ingat Budi, industri otomotif domestik terpukul krisis dan pemerintah meminta pada prinsipal Jepang agar tak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kali ini, Jepang yang tengah terkena bencana, pemerintah juga harus mendukung keberlangsungan usahanya di Indonesia. "Kami sangat mengerti situasi mereka (prinsipal Jepang), tapi kami tak bisa membiarkan kegiatan produksi di sini (Indonesia) terhenti. Intinya, ada timbal balik seperti dulu dan sekarang," jelas Budi.
Dalam tenggang waktu itu, langkah penghematan stok sudah dilakukan beberapa produsen seperti Daihatsu dan Honda. Caranya, mengurangi jam kerja pabrik sejak April 2011. Timbal Balik Pada 1998, ingat Budi, industri otomotif domestik terpukul krisis dan pemerintah meminta pada prinsipal Jepang agar tak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kali ini, Jepang yang tengah terkena bencana, pemerintah juga harus mendukung keberlangsungan usahanya di Indonesia. "Kami sangat mengerti situasi mereka (prinsipal Jepang), tapi kami tak bisa membiarkan kegiatan produksi di sini (Indonesia) terhenti. Intinya, ada timbal balik seperti dulu dan sekarang," jelas Budi.
No comments:
Post a Comment