TANAH LAUT, KOMPAS.com - Perjalanan cukup melelahkan terbayar ketika roda sepeda motor memasuki area pantai Batakan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Udara sejuk menyergapdari sela-sela pepohonan pinus. Sementara dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara mesin perahu nelayan yang tengah lewat. Sabtu (9/4/2011) siang kondisi pantai sepi pengunjung. Hanya satu-dua wisatawan terlihat berfotodi bibir pantai yang landai. Sedang beberapa lainnya asik menikmati minuman dan makanan kecil di warung-warung yang posisinya menghadap ke laut. Menurut warga yangmenggantungkan nafkah di tempat itu, pengunjung ramai pada hari Minggu dan hari libur nasional. Selain pohon pinus dan deburan ombak Laut Jawa, hal menarik lainnya yang bisa dinikmati siang ituadalah kelincahan bocah-bocah. Beberapa kali di antara mereka adu pacu dengan menunggangi kuda-kuda kecil di sela-sela pinus.Kuda ini ternyata disewakan, mulai dari Rp 5.000-Rp 10.000 per orang. Sayangnya, di tengah kondisi alam yang menarik, ada pemandangan sedikit menganggu. Selain sampah berupa potongan dahan kecil-kecil yang tersebar sepanjang garis pantai, puluhan kios tidak difungsikan sehingga menimbulkan kesan telantardan dibiarkan begitu saja. Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.
Pun sejumlah fasilitas, seperti menara pandang rusak pada bagian tangganyaakibat tangan-tangan jahil orang tidak bertanggung jawab. Menurut para pemilik warung, kawasan itu hendak ditata oleh pihak terkait. Jumlahdan nama-nama pemilik warung pun telah didata. Sebelum menikmatipantai,pengunjung sendiri sebenarnya telah tergangguoleh akses jalan ke wilayah itu. Memang ada dua jalur dari Pelaihari, ibukota Kabupaten Tanah Laut.Jalur pertama melalui Panyipatan sekitar 30 kilometer dan jalur kedua melalui Tangkisung yang jaraknya tidak beda jauh. Pada jalur Tangkisungkondisinya rusak parah. Sedang melalui Panyipatan ada kerusakan di sejumlah titik.
Pun sejumlah fasilitas, seperti menara pandang rusak pada bagian tangganyaakibat tangan-tangan jahil orang tidak bertanggung jawab. Menurut para pemilik warung, kawasan itu hendak ditata oleh pihak terkait. Jumlahdan nama-nama pemilik warung pun telah didata. Sebelum menikmatipantai,pengunjung sendiri sebenarnya telah tergangguoleh akses jalan ke wilayah itu. Memang ada dua jalur dari Pelaihari, ibukota Kabupaten Tanah Laut.Jalur pertama melalui Panyipatan sekitar 30 kilometer dan jalur kedua melalui Tangkisung yang jaraknya tidak beda jauh. Pada jalur Tangkisungkondisinya rusak parah. Sedang melalui Panyipatan ada kerusakan di sejumlah titik.
No comments:
Post a Comment